Bakhil terhadap agama berarti lebih senang dibunuh dan dimasukkan ke dalam api dari pada menjadi orang kafir, dan menyadari bahwa agama Islam adalah jauh lebih mulia dari pada semua
harta dan anak-anaknya.
ilustrasi gambar |
Umar bin Abdul Aziz pada waktu menjabat sebagai kepala negara telah mengirimkan sepasukan tentara untuk melawan serangan tentara Romawi. Dalam peperangan tersebut 20 orang tentara muslim ditawan oleh pasukan Romawi. Kaisar Romawi memerintahkan salah seorang dari tentara muslim yang ditawan untuk meninggalkan agama Islam dan memeluk agama kekaisaran Romawi serta menyembah tuhannya:
Kaisar: Hai orang muslim, jika kamu mau memeluk agamaku dan menyembah tuhan yang aku sembah, maka kujadikan kamu sebagai kepala pemerintahan di daerah yang luas.
Baca juga :
Kisah malaikat yang di patahkan sayapnya dan di asingkan oleh Allah SWT
Aku akan memberimu: bendera, wanita penghibur, piala, dan terompet. Jika kamu tidak mau masuk agamaku, maka aku akan membunuh dan memenggal lehermu dengan pedang.
Tawanan: Aku tak akan menjual agama dengan harta benda dunia!
Kaisar lalu memerintahkan untuk membunuhnya. Tawanan tersebut dibawa ke alun-alun dan dipenggal lehernya dengan pedang. Setelah lehernya putus, kepalanya berputar mengelilingi alun -
alun sambil membaca ayat al-Quran, surat al-Fajr 30:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠
Wahai jiwa yang tenang, kembalilah engkau kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridlai-
Nya. Masuklah ke dalam kelompok hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku!
Kaisar makin marah dan memerintahkan untuk mengambil tawanan yang kedua; dan terjadilah
dialog antara keduanya:
Kaisar: Masuklah ke agamaku, nanti kau kujadikan kepala pemerintahan di kota Anu. Jika engkau menolak, maka akan kupotong lehermu seperti kupotong leher temanmu!
Tawanan: Aku tidak akan menjual agama dengan harta benda dunia. Jika kamu mempunyai kekuasaan untuk memotong leherku, maka kamu tidak memiliki kekuasaan untuk memotong imanku!
Kaisarpun memerintahkan untuk memotong lehernya. Setelah putus, kepalanya berputar menge-
lilingi alun-alun tiga kali seperti kepala temannya sambil membaca ayat al-Quran, surat al-Haqqah
21-23:
(21). فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ
(22). فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ
(23). قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ
Maka ia telah berada dalam kehidupan yang diridlai, yaitu dalam surga yang tinggi, yang bebuahannya terjangkau.
Kaisar makin menjadi marah, dan memerintahkan untuk mengambil tawanan yang ketiga, seorang muslim yang celaka. Inilah dialog yang terjadi:
Kaisar: Apa yang akan kau katakan? Apakah engkau mau masuk agamaku dan akan kujadikan seorang kepala pemerintahan Tawanan: Aku mau masuk agamamu dan memilih dunia dari pada akhirat.
Kaisar: Menteri, buatkan surat keputusan untuk tawanan ini. Berikan kepadanya wanita, piala, dan bendera!
Menteri: Baginda Kaisar, katakanlah kepadanya: "Jika engkau orang yang jujur dalam ucapanmu, bunuhlah salah seorang dari temanmu, agar kami dapat mempercayai
omonganmu!"
Tawanan terkutuk itu mengambil salah seorang temannya dan membunuhnya di hadapan Kaisar Romawi.
Kaisar: Menteri, buatkan untuk dia SK Pengangkatan!
Menteri: Baginda Kaisar, hal ini tidak masuk akal bila Baginda membenarkan omongannya.
Tawanan ini sudah tidak mau lagi memelihara hak saudaranya yang dia lahir dan dibesarkan bersamanya. Bagaimanakah dia akan dapat memelihara hak kita?
Kemudian Kaisar Romawi memerintahakan untuk memenggal leher tawanan yang celaka tersebut. Setelah lehernya putus, kepalanya berputar mengelilingi alun-alun sambil membaca ayat al-
Quran, az-Zumar 19:
اَفَمَنۡ حَقَّ عَلَيۡهِ كَلِمَةُ الۡعَذَابِ ؕ اَفَاَنۡتَ تُنۡقِذُ مَنۡ فِى النَّارِ
Apakah kamu hendak mengubah nasib orang-orang yang telah pasti ketentuan adzab atasnya?
Apakah kamu akan menyelamatkan orang-orang yang berada dalam api neraka?
Kepala tawanan yang terkutuk tersebut berhenti di ujung alun-alun dan tidak berkumpul dengan
kedua kepala temannya. Dia kembali menuju siksa Allah. Semoga Allah melindungi kita sekalian
dari kesesatan.
Cabang iman 17-20, disebutkan dalam bait syair:
وَاطْلُبْ لِعِلْمٍ ثُمَّ لَقِّـنْهُ الْوَرَى * عَظِّمْ كَلاَمَ الرَّبِّ وَاطْهُر تُعْصَمُ
Carilah ilmu, ajarkan kepada manusia; agungkanlah kalam Tuhanmu dan bersucilah, pasti engkau
terjaga dari bencana. Hikayat bersumber dari ( terjemahan kitab qoming tu'gyan )
Ngaji Ben aji